Jumat, 10 Agustus 2012

MENJAGA DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Menurutku, sepatutnya dan memang harus kita jaga lingkungan ataupun melestarikannya.,.
karena alam ini adalah titipan yang maha kuasa, dialah yang menciptkan semuanya..
kita hanya bisa menikmati tapi tak bisa menjaganya,,,
Apa kata anak cucu kita jikalau Alam ini sudah hancur dan musnah!!
Mereka tidak bisa menikmatinya…
Oleh karena itu, mulailah dari diri kita untuk melestarikan alam ini, dgn hal paling kecil.. yaitu tdk membuang sampah.. kemudian ada beberapa tips dari saya…
Daur ulang sering-sering. Anda bisa menghemat 1200 kg karbondioksida per tahun hanya dengan mendaur ulang setengah sampah kertas Anda sehari.
Matikan alat elektronik TV, DVD, VCD, MP3, stereo, komputer, games dan alat elektronik lainnya ketika Anda tidak menggunakannya. Anda menghemat beribu-ribu kg karbondioksida per tahun.
mungkin sedkit tapi sangat bermanfaat…
SAVE EARTH SAVE ENERGY
Ingatlah, bahwa alam itu adalah ‘manusia’ (makhluk), dia mengetahui dan  merasakan apa yang telah diperbuat manusia terhadapnya. Ketika kebaikan itu kita berikan kepadanya, maka mereka juga akan memberikan kebaikan kepada kita. Akan tetapi lain, jika kita (manusia) berbuat kezhaliman padanya dan hal itu berjalan terus menerus dan bertahun-tahun, maka tentu ‘rasa sakit’ itu akan semakin mendalam. Sehingga menjadi kemarahan yang luar biasa, dan suatu saat akan menjadi bom waktu yang siap meledak. Boleh jadi apa yang sekarang dirasakan dan dialami bangsa kita merupakan puncak ‘kemarahan’ mereka, dan boleh jadi pula hal itu merupakan sebagian kecil dari awal kemarahannya.
Hutan yang tidak dijaga dan dipelihara dengan baik, maka akan mendatangkan bahaya yang cukup besar bagi kita, paling tidak bagi mereka yang tinggal di sekitarnya. Pembalakan liar, illegal logging, dan seterusnya merupakan perilaku yang merugikan, baik bagi alam, manusia maupun bagi negara. Banjir, tanah longsor dan musibah lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kezhaliman yang kita perbuat.
Hal tersebut pada akhirnya juga berimbas pada terganggunya ekosistem laut. Ekosistem laut yang seharusnya kita jaga demi keseimbangan alam, ternyata tidak bisa kita jaga, karena berbagai perilaku buruk yang telah kita lakukan. Berbagai pencurian terhadap kekayaan laut, transaksi terlarang yang dilakukan di atas atau di dalam laut dan lain se­bagainya, telah menjadikan laut yang pada awalnya menjadi teman yang penuh dengan kemesraan, berubah menjadi musuh yang menyeramkan. Ombak yang cukup tinggi, melalap habis apa saja yang ada di depannya.
Sebenarnya, langsung atau tidak langsung, alam (lingkungan) telah ‘marah’ kepada kita. Secara langsung, alam marah karena perbuatan buruk kita terhadapnya, dan kita tidak pernah berbuat baik kepadanya. Secara tidak langsung, alam marah karena dia terus menerus melihat dan menyaksikan perbuatan zhalim yang kita lakukan setiap hari, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Sehingga muncul dibenak ‘pikiran’ mereka: “Kok ada ya manusia seperti itu?”.
Di pihak lain, mungkin saja alam (lingkungan) telah membantu menyadarkan kita untuk kembali kepada jalan kebaikan, membantu kita untuk kembali kepada Tuhan. Ketika manusia telah diingatkan dengan cara baik-baik tetapi tidak kunjung kembali kepada Tuhan, akhirnya mereka mengingatkan manusia dengan kemarahan. Bahkan bisa jadi hal ini merupakan peringatan Tuhan, rasa kasih dan sayang Tuhan (rahman rahim-Nya) kepada kita semua untuk kembali mengingat-Nya, menjalin hubungan yang harmonis dengan-Nya maupun dengan semua makhluk-Nya.
Belajar, belajar dan belajarlah pada alam lingkungan, wahai manusia! Alam adalah guru yang tidak diam, dia selalu mengajari kita dengan berbagai fenomenanya. Akan tetapi, seringkali kita tidak mau tahu dan dengan sengaja mengesampingkannya. Padahal, kita ada dan hidup di dalamnya; mulai dari lahir, dewasa dan lalu mati tetap berada di dalamnya. Kalau demikian, berarti kita adalah anak manusia yang durhaka. Oleh karena itu, janganlah engkau lupa dengan rumahmu, alam ini, wahai manusia!.
Sebagai kalimat terakhir dalam tulisan ini, perlu ditegaskan bahwa perbuatan-perbuatan zhalim baik terhadap alam lingkungan maupun sesama manusia adalah merupakan dosa-dosa sosial. Dosa-dosa yang harus dipertanggungjawabkan tidak hanya kepada Tuhan saja, tetapi juga kepada mereka (alam dan manusia). Zhahara al-fasadu fi al-barri wa al-bahri bima kasabat aydi al-nas (“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh ulah tangan [perbuatan zhalim] manusia”).
Insyaflah, sadarlah wahai manusia, berhentilah berbuat zhalim dan segeralah kembali kepada Tuhan, Allah Swt. dengan taubatan nashuha, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat.

MENJAGA KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH


            Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.

            Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
            Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
            Demi tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Guru selalu memberi contoh  bila membuang sampah selalu di tempatnya.
  2. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok bangku.
  3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran.
  4. Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp 2.000 setiap melanggar 1 tata tertib sekolah.

Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan.

Kebersihan Sekolah Untuk Kenyamanan Belajar

Kebersihan Sekolah Untuk Kenyamanan Belajar


- Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Namun, nampaknya kebersihan dipandang acuh tak acuh oleh beberapa kalangan. Akibatnya kuman-kuman penyakit semakin banyak bersarang dan kesehatan pun akan terancam terganggu.

Untuk itu perlu sebuah pendidikan kepada generasi muda untuk hidup bersih. Salah satunya melalui pendidikan di sekolah, khususnya di taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Pada masa-masa inilah untuk menanamkan pentingnya kebersihan, karena di masa ini biasanya segala bentuk pengajaran akan mudah diingat hingga dewasa nantinya. Kebersihan harus diterapkan untuk semua civitas akademika, mulai dari guru, siswa, sampai penjaga sekolah.

Sekolah juga tetap harus menerapkan sistem piket. Tugas utama sistem piket tentu saja membersihkan ruang kelas secara bergantian sesuai dengan jadwal masing-masing. Sistem piket dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab, bekerja sama, dan berdisiplin. Rasa lelah yang dirasakan oleh para siswa akan menjadi sebuah pelajaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mereka akan berpikir ulang jika ingin membuang sampah sembarangan karena mereka juga merasakan betapa lelahnya membersihkan sampah-sampah yang berserakan. Selain itu, kebersihan diri juga sama pentingnya. Berpakaian yang rapi dan bersih tentu akan lebih baik.